A. Pengertian
- Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan asam direaksikan dengan larutan basa akan membentuk senyawa garam.
- Jika kita melarutkan suatu garam ke dalam air, maka akan ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:
- Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya CH3COO–, CN–, dan S2–) atau ion-ion yang berasal dari basa lemah (misalnya NH4 +, Fe2+, dan Al3+) akan bereaksi dengan air. Reaksi suatu ion dengan air inilah yang disebut hidrolisis.
- Berlangsungnya hidrolisis disebabkan adanya kecenderungan ion-ion tersebut untuk membentuk asam atau basa asalnya.
Contoh:
CH3COO– + H2O ⎯⎯→ CH3COOH + OH–
CH3COO– + H2O ⎯⎯→ CH3COOH + OH–
2. Ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya Cl–, NO3–, dan
SO42–) atau ion-ion yang berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan
Ca2+) tidak bereaksi dengan air atau tidak terjadi hidrolisis.
- Hal ini dikarenakan ion-ion tersebut tidak mempunyai kecenderungan untuk membentuk asam atau basa asalnya. (Ingat kembali tentang kekuatan asam-basa!)
Na+ + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi
SO42- + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi
- Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah.
- Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.
B. Komponen Hidrolisis Garam
1. Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
- Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis.
- Jadi garam dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsial atau hidrolisis sebagian.
- Contoh:
CH3COONa(aq) ⎯⎯→ CH3COO–(aq) + Na+(aq)
CH3COO– + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ CH3COOH + OH–
Na+ + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi
CH3COO– + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ CH3COOH + OH–
Na+ + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi
- pH larutan garam dapat ditentukan dari persamaan:
A– + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ HA + OH–
pOH = -log [OH-]
pH = 14 – pOH
2. Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
- Garam dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air juga akan mengalami hidrolisis sebagian. Hal ini disebabkan karena kation dari basa lemah dapat terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis.
- Contoh:
NH4Cl ⎯⎯→ NH4+ + Cl–
NH4+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ NH4OH + H+
Cl– + H2O tidak terjadi reaksi
NH4+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ NH4OH + H+
Cl– + H2O tidak terjadi reaksi
- pH larutan garam ini dapat ditentukan melalui persamaan:
M+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ MOH + H+
pH = -log [H+]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar