Selasa, 29 April 2014

Bendungan Pice, Gantung, Belitung Timur, Belitung



Bendungan Pice
Bendungan Pice merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Belitung Timur. Tepat nya di Hulu Sungai Lenggang, Kecamatan Gantung, kurang lebih 9KM dari Kota Gantung, Belitung Timur. Walaupun hanya berupa Bendungan, tempat ini sangat ramai di kunjungi, baik oleh masyarakat setempat, maupun wisatawan domestic yang berkunjung ke pulau Belitung.
Hampir setiap hari bendungan ini dijadikan tempat tongkrongan anak anak muda, khususnya disore hari.  Semenjak bendungan ini tidak di fungsikan lagi, bendungan ini diambil alih oleh Pemerintah setempat, selain menjadi salah satu bangunan bersejarah, tempat ini juga di jadikan salah satu tujuan wisata yang ada di Pulau Belitung, khususnya Belitung Timur. Untuk mendukung menjadi tempat tujuan wisata, bendungan ini dipugar dan diadakan perawatan dan pemeliharaan, selain itu di percantik dengan adanya dua Gazebo di kanan kiri bendungan yang berfungsi untuk wisatawan yang berkunjung ketempat ini, untuk melihat keindahan pemandangan yang ada disekitar bendungan.
Bendungan ini didirikan sekitar tahun 1936 s/d 1939 dengan panjang bendungan 50 meter, dan memiliki 16 pintu air dengan masing masing ukuran pintu air sebesar 2,5 meter. Bendungan ini di bangun di hulu sungai Lenggang, sungai ini merupakan sungai besar dan panjang hingga membelah Kota Gantung, Belitung Timur. Dinamakan “PICE” oleh masyarakat setempat dikarenakan bendungan ini di bangun oleh insinyur Belanda yang bernama “ Sir Vance “, karena masyarakat setempat tidak bisa membaca ejaan nama insinyur tersebut, maka “ Vance” di baca PICE” oleh masyarakat sekitar. Nama PICE terkenal hingga saat ini. Bendungan ini dibangun oleh Perusahaan Timah milik Belanda yang ada di Belitung, sebagai alat pengatur tinggi rendahnya permukaan air sungai Lenggang untuk mempermudah system kerja kapal keruk dalam melakukan eksplorasi pada masa penjajahan Belanda. Untuk saat ini, walaupun sebagian pintu air masih bisa di fungsikan, namun bendungan ini tidak berfungsi seperti dahulu kala, dikarenakan setelah tambang Timah di kelola oleh PT.Timah, tbk, Kapal keruk tidak beroperasional lagi.
Untuk menuju bendungan ini dari pusat kota Tanjungpandan kita bisa merental / menyewa mobil yang banyak disewakan di hotel, maupun penginapan yang ada di kota Tanjungpandan.  Dengan harga berkisar Rp. 350.000,- dengan sopir, atau Rp. 250.000,- tanpa sopir per 24 jam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar